Jumat, 12 April 2013

tugas filsafat ilmu


ILMU DI ZAMAN REVOLUSI MODERN
Menjelang abad ke-18 mulailah revolusi industri yang mentransformasikan Eropa dari masyarakat agraris menjadi masyarakat perkotaan. Pada akhir abad inilah terjadi Revolusi Perancis, saat mana ide-ide politik modern dipraktekkan untuk pertama kali. Aktivitas ilmu mengalami perubahan-perubahan yang serupa. Pada masa ini pula fondasi-fondasi sosial dan kelembagaan menantikan matangnya ilmu di abad ke-19. Bersamaan dengan itu muncullah reaksi romantik dalam kesusastraan dan seni yang mempunyai peran penting dalam ilmu itu sendiri.
Pada awal periode ini, ilmu merupakan aktivitas yang dilakukan dalam skala yang sangat kecil, kebanyakan diupayakan oleh para gentleman yang kaya dan oleh para profesional terlatih, seperti fisikawan dan para unsinyur.
Hanya segelintir Universitas yang memberikan intruksi ilmu yang efektif. Ilmu-ilmu matematik (matematika, astronomi, mekanika, optik) di kembangkan dengan baik, namun Fisika masih merupakan eksperimen-eksperimen yang tercerai berai dengan teori-teori yang bersifat kualitatif dan kebanyakan spekulatif.

1. Ilmu Selama Revolusi Industri
Dalam transformasi industri Eropa yang bertahap namun mendalam, sumbangan langsung ilmu, pada mulanya kecil. Kebanyakan kemajuan awal berasal dari rasionalisasi teknik-teknik kerajinan dan penemuan-penemuan mesin sederhana untuk menggantikan penggarapan-penggarapan manual. Teknologi daya (power techologi), inilah yang pertama kali di pengaruhi oleh penerapan-penerapan ilmu. Ditemukannya mesin uap vakum di Inggristahun 1711 yang berasal dari Pneumatika abad ke-17 dan diperbaharui oleh insinyur Inggris, James Watt sejak tahun 1763.
Sumbangan Revolusi Industri kepada ilmu, pertama-tama tidak langsung. Dalam rangka industrialisasi daerah-daerah Inggris, dikembangkan suatu pertemuan resmi untuk hasil-hasil ilmiah. Filsuf pengusaha seperti Josiah Wedgwood, pengrajin tembikar dan pembaharu sosial, bergabung bersama para fisikawan untuk mengupayakan penelitian, membentuk masyarakat-masyarakat setempat, dan mendukung para ilmuan.

2. Asal-usul Intelektual Revolusi
Dari Revolusi Industri ada sebuah gerakan yang berpusat di Perancis, yang pertama kali membawa ilmu memasuki bidang politik. Gerakan ini dinamai Pencerahan. Programnya berjuang menentang dogma gereja dan takhyul populer. Senjata utamanya adalah fakta-fakta ilmu dan metode-metode rasional. Pada pertengahan abad itu gerakan ini mencapai kematangan. Ensiklopedis Denis Diderot dan matematikus Jean d'Alambert mengedit Ensiklopedia yang sangat tebal, di dalamnya demokrasi pengetahuan ditampilkan dengan penataan artikel berdasarkan abjad, dan kerajinan-kerajinan teknik diberi kharisma dan derajad sama dengan diskusi-diskusi metafisik dan alamiah. Karena adanya kebencian atas kebodohan dan menjadikan merosotnya penyensoran, filsafat-filsafat itu segera merekrut semua pikiran-pikiran terbaik Perancis.
Gerakan segera terpecah menjadi dua kubu-kubu para matematikus rasionalis yakni d' Alembert bersama muridnya dan kubu romantik, Denis Diderot dan Jean-Jacques Rosseau, dan kubu materialis atheis yang dipimpin oleh Paul-Henri Holbach. Walaupun demikian, mereka semua setuju dengan setuju bahwa musuh utama mereka adalah gereja. Bagi mereka semua, ilmu alam telah diikrarkan secara filosofis, yang merupakan kebalikan dari keadaan netral dan positif. Dari ide-ide dari orang-orang ini lahirlah slogan-slogan Revolusi Perancis, dan konflik-konflik yang terjadi akhirnya diberantas dengan bidang kekuasaan politik.

3. Pengaturan Ilmu dalam Revolusi Perancis
Ilmu alam mempunyai peran yang signifikan pada saat Revolusi Perancis. Dari pencerahan para pelaku revolusi mewarisi keyakinan bahwa ilmu dan metode-metodenya mengijinkan para ilmuan terbesar mencurahkan perhatiannya untuk mengoeganisir industri senjata demi mempertahankan republik pada saat dibutuhkan. Gaya dominan ilmu di zaman Revolusi ialah matematis.
Pada puncak Revolusi muncul gerakan balik dalam ilmu yang menyalahkan pendekatan matematis karena bersifat steril dan elitis. Bertolak dari inspirasi yang berasal dari ide-ide demokratik dan romantik Rosseau dan dipandu oleh fisikawan dan jurnalis senior, sang revolusioner Jean-Paul Marat, gerakan ini menuntut “ilmu untuk khalayak”, yang terbuka bagi para pengrajin yang terdidik secara otodidak dan yang didasarkan pada kimia praktis dan sejarah alamiah.
Walaupun Paris merupakan pusat dunia ilmiah pada tahun 1820-an, namun kemandekan ilmu terjadi juga disana. Orang bertanya-tanya atas kejadian ini, tentu sebagian besar karena alasan-alasan politis dalam kedua kasus ini, yaitu mengenai dua orang muda yang tersohor kejeniusannya: Sadi Carnot, orang yang menetapkan prinsip-prinsip dasar termodinamika, dan Evariste Galois, pencipta kelompok teori dibidang aljabar abstrak. Para sejarawan ilmu masa kini memandang kemunduran ini bukan sebuah kebetulan tetapi sebagai persoalan yang signifikan yang membutuhkan penjelasan.

4. Reaksi Romantik dan Ilmu
Di Inggris, pengaruh-pengaruh filsafat alam sebagian besar terlihat dengan jelas pada penyair-penyair romantik. Prestasi-prestasi ilmiah para penyokong filsafat alam yang masih ada sampai sekarang hanya sedikit, walaupun barangkali banyak lagi yang dapat dikenali bila dilakukan penelitian historis yang lebih simpatik. Sebagai contoh, penemuan elektromagnetisme(1820) oleh Fisikawan Belanda, Hans Christian Orsted, yang sekarang dikenal sebagai hasil akhir penelitian, membutuhkan waktu bertahun-tahun agar diperhatikan, yang ternyata memperagakan kesatuan dan pengutuban daya-daya alam.




BAB V
ZAMAN MATANGNYA ILMU-ILMU
Selama abad ke-19, bangsa-bangsa industri maju Eropa membaurkan akibat-akibat revolusi industri dengan Revolusi Perancis. Masyarakat perkotaan berkembang baik dari suatu bangsa ke bangsa lainnya dengan kemajuan berbasis industri. Satu demi satu disiplin ilmiah mengalami kemajuan dalam pencapaian sistem-sistem yang runtut dan dalam penciptaan lembaga-lembaga pengembanganaktifitas ilmiah. Secara keseluruhan ilmu menganut optimisme abad ini dan mendapat kepercayaan karena dukungannya yang dianggap benar terhadap kemajuan industri.

1. Ilmu dalam Abad ke-19
Di penghujung abad ini sudah merupakan hal yang biasa diselenggarakannya pertemuan-pertemuan internasional, baik mengenai ilmu-ilmu secara umum maupun mengenai disiplin-disiplin khusus. Penelitian yang diorganisir secara sosial menjadi lebih efektif ketimbang yang dilakukan sendiri-sendiri oleh indifidu.
  1. Perbedaan-perbedaan dalam Gaya Penelitian
Masih terlihat perbedaan-perbedaan mencolok diantara bangsa-bangsa terkemuka berkenaaan dengan kenyataan-kenyataan dan gaya penelitian. Di inggris, terlihat jelas tiadanya lembaga-lembaga yang memberi pekerjaan kepada peneliti. Di Jerman, ilmu-ilmu alam mempunyai andil dalam memunculkan sistem universitas yang standar dan bergengsi. Di sana penelitian dan pengajaran dipadukan, dan untuk pertama kalinya didirikan laboratorium pelatihan penelitian. Dengan basis kelembagaan ini dan perlengkapan ilmiah yang sangat maju seperti buku-buku pegangan dan jurnal-jurnal, ilmu Jerman yang bangkit pada tahun 1830, menempati posisi sebagai pemimpin di segala bidang. Rusia mempunyai sebuah akademi yang kuat dan beberapa universitas yang progresif di tengah-tengah kondisi yang umumnya terbelakan, dan suatu tradisi ilmiah bermutu tinggi tersedia untuk  membantu modernisasi yang melaju dengan pesat.
Universitas-universitasnya yang besar lebih berorientasi kepada hal-hal yang bermanfaat, memberikan sumbangan sosial yang kecil bagi penelitian murni. Di sekitar penghujung abad ini, ilmuwan Amerika pergi ke Jerman dalam jumlah yang besar dan sekembalinya menciptakan tradisi-tradisi yang kuat.
Komitmen terhadap apa yang disebut ilmu murni berhasil dengan baik dalam sistem universitas Jerman. Di Inggris, pelaku ilmu dapat melibatkan diri dengan bebas dalam debat-debat filosofis namun dalam penerapan industri. Geologi memiliki sisi filosofis dalam spekulasi-spekulasinya mengenai sejarah bumi dan memiliki sisi praktis dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Pada awal abad ke-19, ilmu-ilmu terapan yang sangat sukses ialah yang bersifat tradisional yakni teknik-teknik deskriptif yang penting bagi negara. Ilmu-ilmu ini ialah disiplin-disiplin abstrak kartografi matematis dan perbentengan atau studi-studi sejarah alamiah yang sangat mendalam.
Pada akhir abad ke-19 Jerman mendominasi seluruh industri kimia, dan juga industri peralatan listrik berat. Hanya orang Amerika, dengan kombinasi antara pasarnya yang besar dan para penemunya yang bebas, yang dapat menyaingi secara efektif.
  1. Kemajuan dalam Fisika
              Fisika mencapai penyatuan eksperimentasiyang ketat dengan teori  metematik abstrak yang membawa pengetahuan yang tak terduga dalamnya serta kekuatan penerapan pengetahuan itu. Bidang yang berbeda-deba ditundukkan dibawah kendali dan kemudian disatukan secara berurut-urut oleh konsep energi. Thermodinamika menyatukan ilmu-ilmu tentang panas dan kerja dan kemudian memungkinkan sebuah teori untuk mengembangkan perubahan kimia. Agar perkembangan ini terletak dalam karya fisikawan di dalam kekuatan rekayasa (Power Engineering) yang di pelopori oleh Sadi Carnot dari Perancis dan James Joule dari Inggris, dalam bidang-bidang eksperimental yang beraneka ragam di pelopori oleh orang Jerman Herman Helmhotz, dan dalam penelitian spekulatif mencari agen tunggal perubahan fisika.
  1. Kemajuan dalam Kimia
              Di Italia, Stanislao Cannizarro memecahkan teka-teki kembar mengenai berat atomik dan komposisi kimiawi dengan mensintesakan ide-ide yang semula ditinggalkan dengan hasil-hasil eksperimental baru beserta prinsip-prinsip heuristik yang berkembang dalam pengajaran. Akhirnya komposisi air diketahui sebagai H2O dan bukan HO.
  1. Kemajuan dalam Biologi
              Dalam Biologi, pendekatan eksperimental prtama kali berhasil dikembangkan dalam fisiologi, terutama oleh sekolah Johannes Muller di jerman dalam suasana reaksi yang kompleks dan filsafat alam. Pertimbangan-pertimbangan filosofis dengan cara yang sama mempengaruhi pernyataan teori sel oleh Theodor Schwann. Orang Jerman ini umumnya reduksionis. Orang Perancis yang cenderung mempercayai karakter khusus daya-daya vital mengembangkan aspek-aspek fisiologi yang lebih sintetik dan ilmu kedokteran.
Ilmu alam merupakan senjata melawan dogma religius dan takhyul populer, baik dalam fakta maupun metodenya. Ingatan akan pengadilan Galileo masih segar dalam cerita ilmu, sehingga perdebatan mengenai Darwinisme di Inggris memberikan dorongan baru kepada perjuangan ideologis ini.

2.  Awal Abad ke-20
              Pada masa ini ilmu bersifat profesional dalam organisasi sosialnya, reduksionis dalam gayanya dan positif dalam jiwanya. Kemudian ilmu dipandang sebagai hasil karya penelitian murni. Pengajaran dipandang kurang pokok. Aktivitas yang bersifat membantu dan penerapan industri dianggap sebagai tugas bagi para pekerja yang lain dalam lembaga-lembaga lain. Hampir semua penelitian dilakukan oleh para ahli yang dilatih dengan sangat ketat, bekerja secara total atau seperlunya untuk pekerjaan ini didalam lembaga-lembaga khusus. Karena biaya-biaya penelitian makin meningkat melampaui kemampuan individu maka ilmu bergantung pada subsidi-subsidi dari lembaga-lembaga besar, baik yayasan dermawan maupun departemen-departemen negara-negara nasional. Lembaga-lembaga ini juga mendirikan laboratorium-laboratoriumnya sendiri, biasanya untuk penelitian terapan, yang terbaik sejajar dengan sistem universitas.
              Prestasi-prestasi ilmiah di awal abad ke-20 terlalu besar bahkan bahkan untuk dikatalogkan. Akan tetapi ada suatu pola umum kemajuan. Pertama-tama berangkat dari suatu analisis yang lebih baik atas unsur-unsur pokok dan mekanisme-mekanismenya dan kemudian mensintesakan hal yang melangkahi nama-nama disiplin yang diwarisi, yang menghasilkan cangkokan yang kokoh seperti biokimia dan biofisika.
              Awal abad ke-20 menyaksikan penemuan efek-efek baru yang menyeluruh (sinar X, radioaktif), penetrasi kedalam struktur materi (teori atomik, isotop-isotop). Metode-metode analisis kimiawi dipopulerkan untuk banyak pekerjaan fisika. Sebaliknya, teori-teori fisika yang baru cukup kuat untuk memberikan penjelasan-penjelasan efektif bagi suatu varietas fenomena kimiawi yang luas. Dalam ilmu-olmu biologi, metode-metode kimia dan fisika membawa penemuan dan penjelasan mengenai agen-agen yang halus (vitamin-vitamin, hormon-hormon). Ilmu kedokteran dapat dibangun berdasarkan bakteriologi, dan melalui penemuan obat-obatan khusus dan umum.


3. Masalah-masalah dan prospek-prospek
              Dalam prespektif sejarah yang panjang ini, dapat dilihat bahwa kesulitan-kesulitan moral, politik dan lingkungan yang dihadapi ilmu dan teknologi masa kini tidak seluruhnya baru. Semua itu merupakan suatu pembalikan kepada masalah-masalah yang telah dilupakan, pertama dengan kemunduran kepercayaan atas magis dan kemudian dengan datangnya ilmu yang matang. Dari sini diwarisi suatu ideologi ilmu murni, sebuah teknologi yang didalamnya semua masalah dipecahkan dengan sangat berhasil, dan sebuah komunitas para sarjana yang terlindung. Pada masa kini, hubungan ilmu yang intim dengan industri, pertahanan, dan politik telah membuat cita-cita akan ilmu murni ketinggalan zaman dan telah menghadapkan masyarakat pada perlunya suatu konsepsi mengenai cara kerja dunia alamiah yang berbeda dari model reduksionalis fisikawan.
              Transformasi-transformasi apa yang akan dibawa masa depan dan apakah peradaban akan berhasil mencapai harmoni dengan alam yang diperlukan bagi kelangsungan hidup tak dapat dijamin. Mendefinisikan suatu masalah menjalani jalan yang panjang menuju solusi-solusinya. Masalah itu hanyalah bagian yang bersifat teknis. Sama halnya, ia merupakan salah satu sifat ilmu alamiah dalam peradaban Eropa sebagaimana di kembangkan selama berabad-abad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar